Sunday 20 November 2016

Teknologi Segway AirBoard


Segway AirBoard

Berkelana di jalanan perkotaan bisa dilakukan dengan banyak cara. Kendaraan bermotor adalah opsi paling populer, namun banyak juga yang memilih alat bantu seperti skateboard, skuter atau Segway sebagai alat transportasi jarak dekat.

Bagi yang belum tahu, Segway merupakan sejenis skuter dengan dua roda besar pada bagian samping. Menggunakannya sangat sederhana: pengguna hanya perlu berdiri di atasnya dan memiringkan badannya ke depan untuk maju, ke belakang untuk mundur dan berhenti.

Sebuah perusahaan asal London bernama AirWheel rupanya merasa Segway masih kurang sederhana. Mereka pun menciptakan AirBoard, hasil persilangan Segway dan skateboard yang dirancang untuk daerah perkotaan.

Wujud Segway AirBoard



AirBoard berwujud seperti papan kecil dengan dua roda kecil di bagian sampingnya. Sama seperti Segway, ia dapat menyeimbangkan dirinya sendiri dengan bantuan gyroscope, dan penggunanya hanya perlu memiringkan badannya untuk bergerak maju atau mundur. Untuk menikung, cukup miringkan badan ke kiri atau kanan.

Bentuk penyederhanaan Segway yang ditawarkan AirBoard adalah hilangnya setang pada bagian depan. AirBoard tidak akan bergerak sebelum ada sepasang kaki yang berdiri di atasnya. Lebih pintar lagi, AirBoard akan langsung mengerem saat pengguna menurunkan kakinya.

Kelengkapan Segway AirBoard

Bagian dalam AirBoard dihuni oleh motor elektrik yang sanggup membawanya hingga kecepatan 19 km/jam. Jarak yang dapat ditempuh berkisar antara 11 sampai 14 km – tergantung kondisi jalan, suhu dan bobot pengguna.

Kepintaran AirBoard masih belum habis. Ia menggunakan teknologi yang biasa diimplementasikan pada mobil-mobil ramah lingkungan, dimana ia tidak akan mengonsumsi daya saat sedang memelan atau meluncur menuruni tanjakan.

AirBoard menggunakan baterai lithium berkapasitas 132 Wh. Waktu pengisian baterai yang diperlukan hanya sekitar satu jam dari habis hingga penuh. Praktis dan fungsional.

Dengan bobot hanya 9,8 kg, AirBoard diproyeksikan sebagai alat transportasi portabel bagi para pekerja kantoran. AirBoard sendiri mampu membawa pengguna dengan bobot hingga 100 kg. Fisiknya yang tahan air membuatnya bisa digunakan di saat hujan.

Kegunaan Segway AirBoard

Tujuan inovasi ini untuk mempermudah penggunaan karena segway ini tanpa pengemudi tapi yang pasti segway ini juga mempunyai kualitas kenyamanan dan keamanan yang terjamin pula. Apa lagi saat ini banyak segway yang dgunakan untuk berkeliling ditempat wisata untuk menikmati keindahan alam dan udara sejuk di pagi hari.

Sunday 9 October 2016

Teknologi Circet Bracelet

Teknologi Circet Bracelet



Disusun Oleh :  
Hilmi Aulia (14114999)
Irvan Idris (15114475)
I Gusti Agung Aditya W.M (1C114801)
Joshua Azarya (15114703)
Muhammad Dicky Taruna (17114159)
Muhammad Faiz H (17114203)
Muhammad Junda Naufal (17114385)
Muhammad Syakh Daoe H (17114559)


Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Sistem Informasi
Universitas Gunadarma

2016


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur  penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, dan tidak lupa sholawat serta salam kami kirimkan kepadaa Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, “ CICRET BRACELET”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Pengetahuan Teknologi Sistem Cerdas.
Dalam menyelesaikan makalah ini banyak pihak yang telah membantu, membimbing dan memberi dorongan semangat kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Eel Susilowati selaku dosen Pengetahuan Teknologi Sistem Cerdas.
2. Kedua orang tua kami yang telah memberi dukungan semangat dan materi, serta
3. Teman-taman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih ada kekurangan sehingga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya, kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima sebagai masukan yang berharga. Penulis berharap semoga makalah ini berguna dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga umumnya bagi semua pembaca.



      Jakarta, 1 Oktober 2016


                                                                                                                          Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................1
DAFTAR ISI ............................................................................................................................2
BAB I    PENDAHULUAN.....................................................................................................3
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................3
1.3. Tujuan ...................................................................................................................4
1.4 Manfaat...................................................................................................................4
BAB II  PEMBAHASAN ......................................................................................................5
2.1. Pengertian Cicret Bracelet ...................................................................................5
2.2. Penemu Cicret Bracelet .......................................................................................5
2.3. Komponen Cicret Bracelet ..................................................................................5
2.4. Pengoperasian Cicret Bracelet ............................................................................6
2.5. Tahap Pengembangan Cicret Bracelet ................................................................6
BAB III  PENUTUP ............................................................................................................7
3.1. Kesimpulan .........................................................................................................7
3.2. Saran ...................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................8

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah menjadi elemen penting bagi seluruh lapisan masyarakat dalam bersosialisasi dan berinteraksi. Teknologi informasi ini sendiri merupakan sebuah bidang ilmu yang mempelajari tentang perangkat-perangkat informasi baik itu perangkat lunak maupun perangkat keras yang berfungsi untuk mengolah dan menghasilkan informasi maupun menyampaikan suatu informasi tersebut ke perangkat informasi lainnya.
Di dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita mengadakan suatu interaksi sosial baik secara langsung maupun dengan menggunakan media perantara seperti alat komunikasi portabel atau handphone, email maupun dengan menggunakan jaringan informasi social yang sekarang sedang sering digunakan semisal facebook.
Teknologi informasi ini juga dapat mempunyai dampak positif dan dampak negatif, positif misalnya kemudahan dalam berkomunikasi melalui telepon seluler dan internet, sedangkan dampak negatifnya adalah maraknya kasus penipuan via sms (short message service).
Oleh karena itu, dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ini kita harus mengetahui seberapa besarkah pengaruh yang ditimbulkan oleh teknologi komunikasi dalam kegiatan sehari-hari dalam masyarakat.
1.2  Rumusan Masalah
 Dalam makalah ini saya akan membahas beberapa masalah, antara lain:
1.      Apa yang dimaksud Cicret Bracelet ?
2.      Siapakah penemu Cicret Bracelet ?
3.      Komponen apa saja yang terdapat dalam Cicret Bracelet ?
4.      Bagaimanakah cara pengoperasian Cicret Bracelet ?
5.      Sampai tahap manakah perkembangan Cicret Bracelet ini ?
1.3  Tujuan
1.      Mengetahui teknologi yang akan segera tercipta.
2.      Mengetahui pra pengoperasian Cicret Bracelet.
1.4  Manfaat
       Manfaat dibuat makalah ini adalah:
1.      Kita dapat mengetahui apa itu Cicret Brecelet
2.      Kita dapat mengetahui siapa penemu Cicret Brecelet
3.      Kita dapat mengetahui komponen apa saja yang ada di dalam Cicret Brecelet
4.      Kita mengetahui cara penggunaan Cicret Brekelet
5.      Kita mengetahui perkembangan Cicret Brekelet

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Cicret Bracelet
Cicret Bracelet adalah gelang pintar yang mempunyai proyektor kecil (pico projector) dan 8 buah sensor (proximity sensor) yang bisa menampilkan apa yang ada di ponsel ke permukaan pergelangan tangan dan sekaligus mengontrolnya layaknya sebuah tablet.
Cicret Bracelet menggantikan fisik handphone menjadi hanya sebuah gelang tangan yang dapat memproyeksikan gambar di tangan penggunanya. Pengguna dapat merasakan kenyamanan pribadi menggunakan smartphone di tangannya sendiri.
Melalui koneksi Bluetooth atau Wi-Fi, pico projector akan menampilkan seluruh tampilan yang ada di ponsel dan adanya 8 buah sensor proximity membuat kita bisa mengontrol semua hal yang bisa dilakukan di ponsel, bayangkan saja ini layar ponsel yang ada di permukaan kulit tangan anda.
Mau tulis atau baca email, main game atau apapun semuanya bisa dilakukan melalui gelang Cicret ini. Melalui Cicret kita juga bisa menjawab panggilan telpon atau melalukan panggilan telpon tetapi tetap untuk bicara ponsel harus berada di dekat anda karena Circet hanya sebatas penghubung saja
2.2  Penemu Cicret Bracelet
1.      Guillaume Pommier bertugas sebagai konseptor serta dibidang pemasaran dan keuangan.
2.      Fabien Noblet bertugas dibidang teknologi dan hardware.
3.      Nicolas Cruchon bertugas sebagai creative marketing dan social media.
4.      Pascal Pommier bertugas sebagai advisor.
2.3  Komponen Cicret Bracelet
Komponen yang terdapat dalam Circet Bracelet antara lain Accelerometer, Memory Card +ROM, Processor, Wifi Component, Bluetooth Low Energy, Proximity Sensor Long Range, Pico-Projector, Vibrator, Micro USB Port, Battery, Snap Button dan LED.  The Circet Bracelet dikembangkan dalam 2 varian yakni ukuran 16GB dan 32GB dengan pilihan sebanyak 10 warna berbeda.
2.4  Pengoperasian Cicret Bracelet
Sebuah proyektor kecil yang tertanam di gelar pintar ini akan menampilkan gambar layarsmartphone Android ke lengan pengguna begitu pengguna menggerakkan pergelangan tangan. Kemudian, kedelapan sensornya akan mendeteksi setiap kali pengguna menggesek, menekan, atau mencubit kulit lengannya yang telah menjadi “layar sentuh”. Dengan begitu, pengguna dapat melakukan segala hal yang biasa dilakukan dengan smartphone secara fisik, mulai dari membaca/menulis/mengirim surat elektronik, menonton video, main game, mengedit gambar, sampai browsing intenet.
Untuk itu, gelang Cicret memiliki teknologi Wi-Fi, storage (16GB & 32GB), memory card, USB port, dan konektivitas Bluetooth. Ada juga fitur vibrasi, yang akan memudahkan penggunanya mengetahui jika ada notifikasi yang masuk ke ponsel.
Guillaume Pommier selaku pendiri perusahaan teknologi Cicret bahkan berkata, "Kami sedang meneliti kemungkinan untuk menempatkan kartu 3G di gelang ini sehingga dapat dipakai untuk menelepon."
2.5  Tahap Pengembangan Cicret Bracelet
Teknologi baru yang mengusung tagline Like a Tablet, But On Your Skin ini masih dalam tahap pengembangan. Dibutuhkan sumbangan sekitar 300.000 euro sebagai biaya pengembangan The Cicret App dalam segala bentuk platform, 700.000 euro untuk menyelesaikan prototype pertama dari Cicret Bracelet. Jika kebutuhan dana tersebut terpenuhi maka The Cicret App akan segera melepas produknya kepasaran sehingga dapat dibeli oleh pecinta gadget dunia.
Rencananya Cicret Bracelet memiliki 2 kapasitas, 16 GB dan 32 GB, tersedia dalam 10 pilihan warna, dan akan dibandrol dengan harga 400 USD atau sekitar 4.9 juta untuk setiap unitnya.

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Cicret Bracelet merupakan teknologi masa depan yang masih dalam tahap pengembangan dan pengumpulan dana. Teknologi ini menggantikan fisik handphone menjadi hanya sebuah gelang tangan yang dapat memproyeksikan gambar di tangan penggunanya.
3.2  Saran
Sebaiknya teknologi ini lebih dikembangkan lagi seperti ditambahkan kamera untuk memperlengkap pengoprasiannya.

Friday 3 June 2016

Analisa Jurnal ITSM

TUGAS
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
“ANALISA JURNAL ITSM”

Journal Analysis

ABSTRACT

Companies today have made some progress with the use of Information Technology (IT). Application of IT has helped in various sectors such as finance, human resources, sales and procurement. This of course makes the existing business must compete to deliver more value in their products. Customers today are becoming more observant with the help of IT to select a product. Therefore, new methods are needed that can be used so that existing customers remain loyal or to grow with the company. Quality of care is an important part of a company or organization. Therefore, ITSM (IT Service Management), which refers to the implementation and management of quality information technology services performed by providers of IT through the process, human resources, and IT. ITSM close relation to ITIL (IT Information Library) is a framework developed ITSM British rule. One effective solution is to increase the quality of service (service) to their customers. Some references indicate that the implementation of the Service desk is a good starting point for IT organizations that want to implement ITSM. And IBM as one of the established company is now focusing its resources on areas of service in order to retain their customers. With the method of the ITIL framework, IBM successfully implement and improve their ability to provide the best services to customers.

Journal Analysis

          IT Service Management (ITSM)

The reason the application of service management according to ITIL is to drive organizational IT service provider, which is "to achieve efficiency and effectiveness of IT while improving quality of service to the business in accordance charges provided". Rob Addy stressed that the management of a service should focus on three questions, namely, what we need to do now, what we need to do when something goes wrong, and how to make things run smoothly to the next. That question requires an answer that involves people, processes, and assets in a continuous loop cycle in order to the repair or adjustment to changes.

          IT Infrastructure Library (ITIL)

ITIL was developed by the Office of Government Commerce (OGC) suata bodies under the British government, in collaboration with The IT Service Management Forum (itSMF) and British Standard Institute (BSI). ITIL is a framework of IT service management (IT Service Management - ITSM) which has been adopted as an industry standard software development industry in the world.
ITSM focuses on three (3) main objectives, namely:
1. Aligning IT services with current and future needs of the business and its customers.
2. Improve the quality of IT services.
3. Reducing the long-term costs of management of these services.
ITIL standard focuses on customer service, and did not include the alignment of the company's strategy to IT strategy is developed.

          IT Infrastructure Library (ITIL) is the documentation of best practice ITSM comprehensive and consistent. ITIL is a very broad framework that describes the overall ITSM in several modules. behind the development of ITIL is the recognition that organizations in general, and service providers in particular, relies heavily on IT to meet organizational goals and business needs of their customer. The dependence of growth led to an increase in demand / need for high-quality IT service.

Advantages & weaknesses ITIL or other ITSM:

          ITIL (Information Techonology Infrastructure Library) is one of the frameworks or framework in the implementation of ITSM (Information Technology Service Management). ITIL provides services for managing IT services. In the implementation of the enterprise ITSM, ITIL has several benefits or advantages, namely:

1. ITIL services that have been proven and used globally.

ITIL provides general concepts and terms in a series of integrated best practices are evolving to meet the needs of the market in its cycle in a sustainable manner. Organizations around the world have shown that they can beradptasi ITIL and adjust according to their business needs.

2. Improved customer satisfaction and relationships with companies.

ITIL is designed to help everyone to focus their attention on the needs of the customer and user experience rather than overly focusing on technology issues.

3. The quality of service is better.

By adopting the concept has been proven, service providers can easily deliver services konsesten premises agreed service levels, efficient and effective. Support team can provide services quickly, reducing downtime and disruption.

4. Optimizing the service delivery across the supply chain.

ITIL offers significant opportunities for simplification and stadarisasi across trading partners. ITIL provides a process and models to help service providers to work with their business, customers, users and suppliers to make business decisions about investment opportunities, optimizing aged, risk management, and priorities for improvement. The benefits of implementing best practices of ITIL are:

- Reduced support costs by 30%

- Improve incident response quickly by 20%

- Increasing the value of the portfolio of services with reduced cost and risk.

- Competitive advantage through value creation and agile change

5. By adopting ITIL service lifecycle, organization or company can focus on delivering value to customers can quickly adapt to the changing business and IT.
Benefits include:

- Reduction of cycle time for a project with a change of 30% to 50%

- Increased level of success on changes

- Reducing the risk of unexpected changes

6. Productivity is better for the company.

7. Increased quality control.

8. The use of the skills and experience of employees with more leverage.

9. The use of industry standards for the provision of high quality IT services in accordance with implentasi a small company or a large-scale.

Apart from the benefits of implementing ITSM using ITIL concept or framework, ITIL has some disadvantages, namely:

1. The concept of ITIL is comprehensive in nature and use of the LUs can cause considerable cost.

2. Version 3 of ITIL covers the entire lifecycle so it is not easy to understand, with version 2 of ITIL focused on the production and support for the process simpler and thus easier to understand.

3. ITIL books are too expensive and not affordable for non-commercial users.

4. Implementation and credentialing of ITIL requires special training.

5. ITIL criticism of some ICT professionals regarding the nature of the subjective and the emotional degradation associated with changes in work practice.

6. ITIL is holistic which covers all framework for IT governance.

7. ITIL certification fee is too high (Zahid, 2009).

ITSM affects every part of an organization, and is required to support the business objectives, and has similarities with the programs that are already very global ERP both of which require the integration and consistency within an organization or company.
Here are the components that are affected by the ITSM.

1. The process, implement the policy by integrating information, technology and human resources with automated processes.

2. Information, become more standard, distributed and easily accessible.

3. Technology, to integrate and automate tasks and processes that exist.

4. Human resources (people), define roles and responsibilities clearly to make a decision.

          IBM and ITIL

IBM (International Business Machines Corporation) is a multinational company from America, which is engaged in the field of technology and consulting. Seeing the importance of the development and management of information technology services, the IBM launched a range of solutions that can help companies manage service management. IBM Global Services to apply a combination of capabilities, assets, and methods to help ensure we successfully use the capabilities and implementing ITIL best practices in service management program (IBM, 2004).

According to the global IBM service ITSM affects every part of an organization, and is required to support the business objectives, and has similarities with the programs that are already very global ERP both of which require the integration and consistency within an organization or company. Here are the components that are affected by the ITSM.

1. The process, implement the policy by integrating information, technology and human resources with automated processes.

2. Information, become more standard, distributed and easily accessible.

3. Technology, to integrate and automate tasks and processes that exist.

4. Human resources (people), define roles and responsibilities clearly to make a decision.

          According to the ITIL Service Desk
Service Desk It is a function of the IT organization, it could be a subdepartemen or subsections, which became the site of contact or interaction between the user and the IT customer (hereinafter referred to as the business). The main task of the Service Desk at the strategic level of the organization is to improve the quality of IT services and act as a representative or spokesman of IT to the business. While on an operational level, Service Desk serves as Single Point of Contact to provide guidance, advice, and service recovery, if there is disruption to business.

CONCLUSION

   Based on the above discussion, we can conclude several things:
- ITSM can help in improving the quality of service in the company by enhancing integration with IT
- ITSM is a solution for companies that have been able to provide a good product but want to increase the resale value to the customer or the customer.
- ITSM provides an opportunity for companies to be able to anticipate the needs of customers and presents the best service for our customers.

Source:

http://jurnalinformatika.petra.ac.id/index.php/inf/article/download/17870/17799
http://ejournal.himsya.ac.id/index.php/HIMSYATECH/article/download/55/50
http://fathiyahwardah.blogspot.co.id
www.ijiee.org/papers/329-T133.pdf


Tuesday 29 March 2016

Keterkaitan antara SIM & Manajemen Layanan SI

TUGAS I
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
“Keterkaitan antara SIM & Manajemen Layanan SI”
Dosen : Anna Fitria, ST


Oleh : I Gusti Agung Aditya Wikan M
1C114801 / 1KA01
Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Maret 2016

Keterkaitan antara SIM dan Manajemen Layanan SI

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang dibutuhkan sebuah organisasi dengan pengolahan seluruh transaksi yang mendukung fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan. SIM meliputi metode dan upaya yang terorganisasi dalam menjalankan fungsi pengumpulan data baik dari dalam atau dari luar organisasi dan mempergunakan komputer dalam prosesnya untuk menghasilkan informasi terkini dan akurat.

Sistem Informasi ( SI )

Sistem Informasi adalah sebuah fakta, kejadian, statistik, maupun bentuk data lainnya yang bisa dipahami serta memiliki arti sehingga bisa bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan guna keperluan tertentu. Namun, data pada umumnya harus diolah terlebih dahulu hingga menjadi informasi yang bisa lebih mudah kita pahami.

Teknologi Informasi ( TI )

Berikutnya adalah Teknologi Informasi. Seperti yang sudah diketahui bahwa TI merupakan sekumpulan teknologi berbasis komputer yang digunakan oleh manusia untuk bekerja dengan informasi dan mendukung pemenuhan kebutuhan informasi dan pemrosesan informasi suatu organisasi. Bisa disederhanakan sebagai berbagai teknologi yang membantu pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi/analisis), serta komunikasi dan penyebaran informasi dalam organisasi.

Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai program yang berjalan secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando yang dimasukkan secara manual ke dalam komputer. Setelah tahun 200'an, Sistem Informasi Manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada berbagai induk perusahaan dan cabangnya. Sistem tersebut dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer.
SIM sendiri mempunyai elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta program aplikasi. Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem manajemen perusahaan dan tentunya petugas yang mengoperasikan semua sistem tersebut.

Manfaat Sistem Informasi Manajemen

Supaya informasi yang dihasilkan dapat berguna bagi manajemen, maka analis sestem harus mengetahui kebutuhan informasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing level manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Maka, tujuan dibentuknya SIM itu supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik menyangkut keputusan rutin maupun keputusan yang strategis.

Manajemen Layanan SI / TI

Manajemen Layanan TI mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memebuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses, dan informasi.

Persaingan bisnis saat ini sudah semakin maju. Masing-masing penyedia layanan bersaing untuk memeberikan layanan yang terbaik agar diminati oleh pelanggan, Kemajuan tersebut didukung dengan adanya teknologi informasi / IT yang turut berkembang di era teknologi. Perkembangan teknologi ini semakin hari semakin kompleks yang memungkinkan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan terangkau hingga menyebabkan pelanggan juga memuliki hak atas permintaan yang lebih beragam. Keadaan ini membuat perusahaan memerlukan pendekatan yang lebuh fleksibel untuk integrasi antara layanan TI dengan layanan konvensional perusahaan agar dapat beraing degan perusahaan lainnya yang serupa.
Integrasi yang melibatkan layanan TI dengan layanan konvensional serta semua sumber daya manusia tentunya akan membuat informasi yang dihasilkan juga semakin banyak dan kompleks. Informasi-informasi ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai sumber pengambilan keputusan atas pengembangan bisnis yang dijalankan. Namu, tidak menutup kemungkinan bahwa informasi yang sudah tersimpan rapi menggunakan teknologi informasi seringkali hilang atau jatuh ke tangan yang tidak mmiliki hak semestinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan dan pengontrolan terhadap informasi-informasi yang tersimpan.
Perusahaan yang berfokus pada kepuasan pelanggan dengan menerapkan bantuan teknlogi dalam bisnisnya tentunya akan menghitung ulang biaya yang harus dikeluarkan. Karena penerapan TI juga akan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Bagi perusahaan yang kurang atau bahkan tidak bisa mengolah biaya perusahaan akan mengalami kesulitan bahkan kebangkrutan. Untuk itu, dibutuhkan adanya kontrol atas manajemen layanan terutama manajemen TI atau IT Service Management dan juga pengamanan data untuk kontrol atas informasi yang ada pada manajemen informasi.

ITIL & COBIT

TUGAS II
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
“ITIL & COBIT”
Dosen : Anna Fitria, ST

Oleh : I Gusti Agung Aditya Wikan M
1C114801 / 1KA01
Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Maret 2016

Information Technology Infrastructure Library (ITIL)

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library, merupakan sebuahframework yang dibuat dan dikembangkan oleh Office of Government Commerce (OGC) di Inggris. ITIL merupakan kumpulan dari best practice tata kelola layanan teknologi informasi diberbagai bidang dan industri, dari mulai manufaktur sampai finansial, industri besar dan kecil, swasta dan pemerintah.
Dalam perkembangannya ITIL telah mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya teknologi informasi. Pada awal perkembangannya, dokumentasi ITIL terdiri dari kurang lebih 40 publikasi yang terbagi kedalam modul-modul terpisah, setelah itu untuk simplifikasi serta kemudahan implementasi ITIL dibagi kedalam 7 domain yang masing-masing saling berhubungan dan dapat berdiri sendiri. Dalam perkembangan fase ini atau sekarang disebut juga dengan ITIL versi 2, domain Service Support dan Service Delivery dijadikan sebagai CORE dalam tata kelola layanan teknologi informasi atau IT Service Management.
Versi terakhir dari ITIL adalah versi 3. Perubahan mendasar pada versi ini terletak dari sudut pandang pengelolaan IT, dimana pada versi 2 ITIL mengelola layanan sebagai sekumpulan proses dan fungsi sementara dalam ITIL versi 3 layanan sebagai sebuahlifecycle / daur hidup.
Dalam beberapa presentasi yang saya lakukan mengenai ITIL, banyak rekan-rekan bertanya bahwa mereka tidak mengetahui apa itu ITIL dan bagaimana cara melakukan implementasinya, apalagi dalam versi 3 sebanyak 5 domain yang tertuang dalam 5 buku yang harus diimplementasikan. Saya kembali mengingatkan kepada rekan-rekan yang bertanya sekaligus kembali menegaskan bahwa sebuah perusahaan atau pengelola layanan teknologi informasi yang tidak mengenal bahkan belum pernah mendengan ITIL, belum tentu tidak mengetahui atau memahami proses-proses dalam ITIL. Kalau kita kembali lagi ke bagaimana ITIL dibuat, disana jelas terlihat bahwa ITIL dibuat berdasarkan praktek-praktek pengelolaan teknologi informasi yang dianggap berhasil yang kemudian dirangkum menjadi sebuah fremework. Oleh karena itu perusahaan atau pengelola layanan teknologi informasi yang sama sekali belum mengetahui mengenai ITIL, mungkin sudah mengimplementasikan seluruh atau sebagian proses-proses dan fungsi yang terdapat dalam ITIL.
Oleh karena itu, dalam setiap implementasi ITIL hendaknya dilakukan assessment terhadap proses-proses yang ada kemudian dilakukan perbandingan terhadap proses-proses pengelolaan layanan yang terdapat dalam ITIL. Disamping itu, setiap implementasi ITIL harus memiliki tujuan dan obyektif yang jelas. Tanpa tujuan dan obyektif yang jelas, implementasi ITIL tidak akan mencapai sasaran karena banyaknya proses serta fungsi yang terdapat dalam ITIL.

Objectives for Information and Related Technology (COBIT)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan control dan masalah-masalah teknis IT.
COBIT dikembangkan oleh IT governance Institute (ITGI) yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA) Menurut Campbell COBIT merupakan suatu cara untuk menerapkan IT governance. COBIT berupa kerangka kerja yang harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan dengan sumber daya lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa panduan pada lingkungan yang lebih spesifik. Secara terstruktur, COBIT terdiri dari seperangkat contol objectives untuk bidang teknologi indormasi, dirancang untuk memungkinkan tahapan bagi audit. Menurut IT Governance Institute Control Objectives for Information and related Technology (COBIT, saat ini edisi ke-4) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen and pengguna ( user ) untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dan sejarah perkembangannya COBIT muncul pertama kali pada tahun 1996 yaitu COBIT versi 1 yang menekankan pada bidang audit, COBIT versi 2 pada tahun 1998 yang menekankan pada tahap kontrol, COBIT versi 3 pada tahun 2000 yang berorientasi kepada manajemen, dan COBIT versi 4 yang lebih mengarah kepada IT governance.