Tuesday 29 March 2016

Keterkaitan antara SIM & Manajemen Layanan SI

TUGAS I
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
“Keterkaitan antara SIM & Manajemen Layanan SI”
Dosen : Anna Fitria, ST


Oleh : I Gusti Agung Aditya Wikan M
1C114801 / 1KA01
Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Maret 2016

Keterkaitan antara SIM dan Manajemen Layanan SI

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang dibutuhkan sebuah organisasi dengan pengolahan seluruh transaksi yang mendukung fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan. SIM meliputi metode dan upaya yang terorganisasi dalam menjalankan fungsi pengumpulan data baik dari dalam atau dari luar organisasi dan mempergunakan komputer dalam prosesnya untuk menghasilkan informasi terkini dan akurat.

Sistem Informasi ( SI )

Sistem Informasi adalah sebuah fakta, kejadian, statistik, maupun bentuk data lainnya yang bisa dipahami serta memiliki arti sehingga bisa bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan guna keperluan tertentu. Namun, data pada umumnya harus diolah terlebih dahulu hingga menjadi informasi yang bisa lebih mudah kita pahami.

Teknologi Informasi ( TI )

Berikutnya adalah Teknologi Informasi. Seperti yang sudah diketahui bahwa TI merupakan sekumpulan teknologi berbasis komputer yang digunakan oleh manusia untuk bekerja dengan informasi dan mendukung pemenuhan kebutuhan informasi dan pemrosesan informasi suatu organisasi. Bisa disederhanakan sebagai berbagai teknologi yang membantu pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi/analisis), serta komunikasi dan penyebaran informasi dalam organisasi.

Perkembangan Sistem Informasi Manajemen

Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai program yang berjalan secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando yang dimasukkan secara manual ke dalam komputer. Setelah tahun 200'an, Sistem Informasi Manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada berbagai induk perusahaan dan cabangnya. Sistem tersebut dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer.
SIM sendiri mempunyai elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta program aplikasi. Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem manajemen perusahaan dan tentunya petugas yang mengoperasikan semua sistem tersebut.

Manfaat Sistem Informasi Manajemen

Supaya informasi yang dihasilkan dapat berguna bagi manajemen, maka analis sestem harus mengetahui kebutuhan informasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing level manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Maka, tujuan dibentuknya SIM itu supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik menyangkut keputusan rutin maupun keputusan yang strategis.

Manajemen Layanan SI / TI

Manajemen Layanan TI mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memebuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses, dan informasi.

Persaingan bisnis saat ini sudah semakin maju. Masing-masing penyedia layanan bersaing untuk memeberikan layanan yang terbaik agar diminati oleh pelanggan, Kemajuan tersebut didukung dengan adanya teknologi informasi / IT yang turut berkembang di era teknologi. Perkembangan teknologi ini semakin hari semakin kompleks yang memungkinkan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan terangkau hingga menyebabkan pelanggan juga memuliki hak atas permintaan yang lebih beragam. Keadaan ini membuat perusahaan memerlukan pendekatan yang lebuh fleksibel untuk integrasi antara layanan TI dengan layanan konvensional perusahaan agar dapat beraing degan perusahaan lainnya yang serupa.
Integrasi yang melibatkan layanan TI dengan layanan konvensional serta semua sumber daya manusia tentunya akan membuat informasi yang dihasilkan juga semakin banyak dan kompleks. Informasi-informasi ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai sumber pengambilan keputusan atas pengembangan bisnis yang dijalankan. Namu, tidak menutup kemungkinan bahwa informasi yang sudah tersimpan rapi menggunakan teknologi informasi seringkali hilang atau jatuh ke tangan yang tidak mmiliki hak semestinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan dan pengontrolan terhadap informasi-informasi yang tersimpan.
Perusahaan yang berfokus pada kepuasan pelanggan dengan menerapkan bantuan teknlogi dalam bisnisnya tentunya akan menghitung ulang biaya yang harus dikeluarkan. Karena penerapan TI juga akan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Bagi perusahaan yang kurang atau bahkan tidak bisa mengolah biaya perusahaan akan mengalami kesulitan bahkan kebangkrutan. Untuk itu, dibutuhkan adanya kontrol atas manajemen layanan terutama manajemen TI atau IT Service Management dan juga pengamanan data untuk kontrol atas informasi yang ada pada manajemen informasi.

ITIL & COBIT

TUGAS II
MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
“ITIL & COBIT”
Dosen : Anna Fitria, ST

Oleh : I Gusti Agung Aditya Wikan M
1C114801 / 1KA01
Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Maret 2016

Information Technology Infrastructure Library (ITIL)

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library, merupakan sebuahframework yang dibuat dan dikembangkan oleh Office of Government Commerce (OGC) di Inggris. ITIL merupakan kumpulan dari best practice tata kelola layanan teknologi informasi diberbagai bidang dan industri, dari mulai manufaktur sampai finansial, industri besar dan kecil, swasta dan pemerintah.
Dalam perkembangannya ITIL telah mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya teknologi informasi. Pada awal perkembangannya, dokumentasi ITIL terdiri dari kurang lebih 40 publikasi yang terbagi kedalam modul-modul terpisah, setelah itu untuk simplifikasi serta kemudahan implementasi ITIL dibagi kedalam 7 domain yang masing-masing saling berhubungan dan dapat berdiri sendiri. Dalam perkembangan fase ini atau sekarang disebut juga dengan ITIL versi 2, domain Service Support dan Service Delivery dijadikan sebagai CORE dalam tata kelola layanan teknologi informasi atau IT Service Management.
Versi terakhir dari ITIL adalah versi 3. Perubahan mendasar pada versi ini terletak dari sudut pandang pengelolaan IT, dimana pada versi 2 ITIL mengelola layanan sebagai sekumpulan proses dan fungsi sementara dalam ITIL versi 3 layanan sebagai sebuahlifecycle / daur hidup.
Dalam beberapa presentasi yang saya lakukan mengenai ITIL, banyak rekan-rekan bertanya bahwa mereka tidak mengetahui apa itu ITIL dan bagaimana cara melakukan implementasinya, apalagi dalam versi 3 sebanyak 5 domain yang tertuang dalam 5 buku yang harus diimplementasikan. Saya kembali mengingatkan kepada rekan-rekan yang bertanya sekaligus kembali menegaskan bahwa sebuah perusahaan atau pengelola layanan teknologi informasi yang tidak mengenal bahkan belum pernah mendengan ITIL, belum tentu tidak mengetahui atau memahami proses-proses dalam ITIL. Kalau kita kembali lagi ke bagaimana ITIL dibuat, disana jelas terlihat bahwa ITIL dibuat berdasarkan praktek-praktek pengelolaan teknologi informasi yang dianggap berhasil yang kemudian dirangkum menjadi sebuah fremework. Oleh karena itu perusahaan atau pengelola layanan teknologi informasi yang sama sekali belum mengetahui mengenai ITIL, mungkin sudah mengimplementasikan seluruh atau sebagian proses-proses dan fungsi yang terdapat dalam ITIL.
Oleh karena itu, dalam setiap implementasi ITIL hendaknya dilakukan assessment terhadap proses-proses yang ada kemudian dilakukan perbandingan terhadap proses-proses pengelolaan layanan yang terdapat dalam ITIL. Disamping itu, setiap implementasi ITIL harus memiliki tujuan dan obyektif yang jelas. Tanpa tujuan dan obyektif yang jelas, implementasi ITIL tidak akan mencapai sasaran karena banyaknya proses serta fungsi yang terdapat dalam ITIL.

Objectives for Information and Related Technology (COBIT)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan control dan masalah-masalah teknis IT.
COBIT dikembangkan oleh IT governance Institute (ITGI) yang merupakan bagian dari Information Systems Audit and Control Association (ISACA) Menurut Campbell COBIT merupakan suatu cara untuk menerapkan IT governance. COBIT berupa kerangka kerja yang harus digunakan oleh suatu organisasi bersamaan dengan sumber daya lainnya untuk membentuk suatu standar yang umum berupa panduan pada lingkungan yang lebih spesifik. Secara terstruktur, COBIT terdiri dari seperangkat contol objectives untuk bidang teknologi indormasi, dirancang untuk memungkinkan tahapan bagi audit. Menurut IT Governance Institute Control Objectives for Information and related Technology (COBIT, saat ini edisi ke-4) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, manajemen and pengguna ( user ) untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan kontrol dan permasalahan-permasalahan teknis. COBIT dan sejarah perkembangannya COBIT muncul pertama kali pada tahun 1996 yaitu COBIT versi 1 yang menekankan pada bidang audit, COBIT versi 2 pada tahun 1998 yang menekankan pada tahap kontrol, COBIT versi 3 pada tahun 2000 yang berorientasi kepada manajemen, dan COBIT versi 4 yang lebih mengarah kepada IT governance.