Tuesday 18 November 2014

Latar Belakang Sumpah Pemuda

      Pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 dilasanakan Kongres  Pemuda II dan Kongres Pemuda I dilaksanakan pada tahun 1926 yang dilakukan oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) sesudah terdirinya sebuah organisasi pemuda pertama bernama Tri Koro Darmo 9 tahun yang lalu. Organisasi tersebut dipimpin oleh Satiman Wiryosanjoyo. Sementara itu kongres pemuda II pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di Jakarta menghasilkan ikrar yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Isi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut :
•         Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.
•         Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
•         putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan Indonesia.

Keputusan-keputusan penting pada Kongres Pemuda II, antara lain :
1.     Ikrar sumpah pemuda.
2.    Lagu Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan.
3.    Bendera merah putih sebagai bendera Negara.
4.    Indonesia merdeka harus menjadi cita-cita semua pemuda Indonesia.
5.    Semua organisasi pemuda harus disatukan dalam wadah tunggal.

Kongres Pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27 dan 18 Oktober 1928 di Jakarta, yang hadir di antaranya :
1.     Ir. Soekarno
2.    Moh. Yamin
3.    W.R. Supratman
4.    H. Agus Salim
5.    Sugondo Joyopuspito

Panitia dalam Kongres pemuda II, yaitu :
a.   Ketua           : Sugondo Joyopuspito
b.   Wakil Ketua : Joko Marsaid
c.   Sekretaris   : Moh. Yamin
d.   Bendahara    : Amir Syarifuddin

Kongres Pemuda II sangat besar pengaruhnya terhadap organisasi lainnya, seperti pada tanggal 22 Desember 1928, organisai wanita mengadakan kongres di Yogyakarta. Untuk mengenang peristiwa tersebut maka tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu.

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.

Kongres Pemuda Indonesia II

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Peserta Kongres Pemuda II

Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkan Sumpah Pemuda Keturunan Arab.

Pengikrar Sumpah Pemuda

Berikut adalah beberapa orang yang mengikrarkan Sumpah Pemuda :
* Sugondo Djojopuspito
* Poernomowoelan
* Sarmidi Mangoensarkoro
* Moehammad Yamin
* Sunario

www.gunadarma.ac.id
www.studentsite.gunadarma.ac.id

No comments:

Post a Comment